Kata ”Nusakambangan” bagi banyak orang menimbulkan kesan seram, menakutkan. Tempat pembuangan bagi penjahat kelas kakap, layaknya sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seperti Pulau Alcatraz di Amerika Serikat.Tetapi bayangan itu akan sirna tatkala kita berkunjung kepulau yang terletak diselatan kabupaten Cilacap propinsi Jawa Tengah ini. Pulau Nusakambangan, Lingkungan yang hijau menyegarkan, pohon-pohon tumbuh dengan bebas, belum tersentuh oleh tangan-tangan jahil manusia, walau memang didalam pulau ini terdapat beberapa LP, diantaranya Lapas Batu (dibangun 1925), Lapas Besi (dibangun1929), Lapas Kembang Kuning (tahun1950), dan Lapas Permisan yang tertua (dibangun 1908). Sebenarnya di Nusakambangan ada sembilan Lapas, namun lima di antaranya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Timus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger telah ditutup beberapa waktu lalu.Bila kita berkendara dijalan raya yang membelah Pulau Nusakambangan. Kiri-kanan jalan pepohonan dan semak belukar tumbuh subur dan bebas, menambah keindahan pulau yang punya banyak ceritera duka. Pulau yang dijadikan tempat untuk mendidik dan memasyarakatkan manusia agar dapat menghargai kebebasan dan kemerdekaan, ironisnya sementara manusia kehilangan kemerdekaannya di pulau ini. Sebaliknya, alam flora dan fauna tumbuh bebas tanpa gangguan dan tekanan. Di pulau yang memanjang 36 km dan lebar antara 4-6 km ini, kita masih bisa menjumpai harimau loreng jawa, macan tutul, macan kumbang, jenis-jenis ular berbisa yang sesekali menyeberangi jalan raya yang dilalui kendaraan bermotor. Ada juga sejenis pohon yang sangat langka di dunia, yaitu pohon klarar, atau nama latinnya Diepterocarpus litoralis. Jenis pohon ini dulu hanya terdapat di Kongo, Afrika.Lapas Kelas Satu Batu Lapas pertama di pulau ini adalah Lapas Kelas I Batu yang letaknya 7 km dari Pelabuhan Sodong. Siapa yang tak kenald engan Tommy Soeharto, anak mantan presiden yang telah berkuasa 32 tahun, di Lapas inilah dulu ditempatkan. Hampir setiap hari ada tamu yang mengunjungi Tommy. Sejak masuknya Tommy di Lapas Batu Nusakambangan, keluarga Soeharto telah membeli sebuah rumah bercat hijau yang terletak di samping hotel Wijayakusuma di Cilacap.Pengusaha kondang Bob Hasan beberapa waktu yang lalu pernah juga mendekam di Lapas Batu. Selama di dalam Lapas, dia membina narapidana dalam seni mengosok batu. Pelaku Pembunuhan MutilasiDi Lapas Kembang Kuning, terdapat ayah dan anak pelaku pembunuhan mutilasi (dengan cara dipotong-potong) yang sempat menghebohkan Jawa Tengah. Keduanya mengikuti kebaktian singkat. Penghuni Lapas ini bervariasi tindak kriminalnya dari pembunuh bayaran hingga pelaku korupsi dan pengedar narkoba. Dan saat ini tengah dibangun sebuah gereja di Lapas ini.Lapas Permisan yang tertua di Nusakambangan sebagai tempat para narapidana kelas berat. Dulu, di zaman penjajahan Belanda narapidana yang dikirim ke Permisan, seakan hilang sudah pengharapan untuk ke alam bebas. Permisan berasal dari kata vermist yang berarti ”hilang” dalam bahasa Belanda. Masuk Permisan berarti hilang.Robot Gedek, pelaku pembunuhan anak–anak laki-laki di bawah umur seusai disodomi. Peristiwa Robot Gledek pernah menghebohkan Jakarta, khususnya Jakarta Timur, pada beberapa tahun yang lalu.Di sini juga mendekam putera salah seorang mantan Kapolda yang terlibat pembunuhan di Hotel Grand Menteng, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Penghuni Lapas Permisan ada 4 terpidana mati, 4 terpidana seumur hidup, dan 168 orang hukumannya bervariasi.Pulau Nusakambangan dengan empat Lapas adalah tempat dimana manusia keliru jalan boleh menemukan kembali jalan yang benar asalkan mau bertobat dan mengubah diri menjadi manusia yang berarti bagi diri sendiri dan sesama.Hutan Nusakambangan masih perawan dengan pantai yang begitu indah. Sebagai catatan, Pantai Permisan tak kalah indahnya dengan Pantai Tanah Lot di Bali. Pantai Pasir Putih di bagian timr Pulau serta Ombak Laut Selatan menawarkan pemandangan yang begitu indah. Bukan mustahil kelak ketika Lapas-lapas menjadi kosong, Pulau Nusakambangan akan menjadi daerah tujuan wisata domestik dan manca negara. Karena selain keindahan alamnya, pulau ini mempunyai nilai tambah, yaitu ceritera mengenai sebuah tempat di mana orang belajar untuk menghargai makna kemerdekaan anak manusia.
Makna Kemerdekaan Anak Manusia dari Nusakambangan
Senin, Juni 01, 2009Kata ”Nusakambangan” bagi banyak orang menimbulkan kesan seram, menakutkan. Tempat pembuangan bagi penjahat kelas kakap, layaknya sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seperti Pulau Alcatraz di Amerika Serikat.Tetapi bayangan itu akan sirna tatkala kita berkunjung kepulau yang terletak diselatan kabupaten Cilacap propinsi Jawa Tengah ini. Pulau Nusakambangan, Lingkungan yang hijau menyegarkan, pohon-pohon tumbuh dengan bebas, belum tersentuh oleh tangan-tangan jahil manusia, walau memang didalam pulau ini terdapat beberapa LP, diantaranya Lapas Batu (dibangun 1925), Lapas Besi (dibangun1929), Lapas Kembang Kuning (tahun1950), dan Lapas Permisan yang tertua (dibangun 1908). Sebenarnya di Nusakambangan ada sembilan Lapas, namun lima di antaranya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Timus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger telah ditutup beberapa waktu lalu.Bila kita berkendara dijalan raya yang membelah Pulau Nusakambangan. Kiri-kanan jalan pepohonan dan semak belukar tumbuh subur dan bebas, menambah keindahan pulau yang punya banyak ceritera duka. Pulau yang dijadikan tempat untuk mendidik dan memasyarakatkan manusia agar dapat menghargai kebebasan dan kemerdekaan, ironisnya sementara manusia kehilangan kemerdekaannya di pulau ini. Sebaliknya, alam flora dan fauna tumbuh bebas tanpa gangguan dan tekanan. Di pulau yang memanjang 36 km dan lebar antara 4-6 km ini, kita masih bisa menjumpai harimau loreng jawa, macan tutul, macan kumbang, jenis-jenis ular berbisa yang sesekali menyeberangi jalan raya yang dilalui kendaraan bermotor. Ada juga sejenis pohon yang sangat langka di dunia, yaitu pohon klarar, atau nama latinnya Diepterocarpus litoralis. Jenis pohon ini dulu hanya terdapat di Kongo, Afrika.Lapas Kelas Satu Batu Lapas pertama di pulau ini adalah Lapas Kelas I Batu yang letaknya 7 km dari Pelabuhan Sodong. Siapa yang tak kenald engan Tommy Soeharto, anak mantan presiden yang telah berkuasa 32 tahun, di Lapas inilah dulu ditempatkan. Hampir setiap hari ada tamu yang mengunjungi Tommy. Sejak masuknya Tommy di Lapas Batu Nusakambangan, keluarga Soeharto telah membeli sebuah rumah bercat hijau yang terletak di samping hotel Wijayakusuma di Cilacap.Pengusaha kondang Bob Hasan beberapa waktu yang lalu pernah juga mendekam di Lapas Batu. Selama di dalam Lapas, dia membina narapidana dalam seni mengosok batu. Pelaku Pembunuhan MutilasiDi Lapas Kembang Kuning, terdapat ayah dan anak pelaku pembunuhan mutilasi (dengan cara dipotong-potong) yang sempat menghebohkan Jawa Tengah. Keduanya mengikuti kebaktian singkat. Penghuni Lapas ini bervariasi tindak kriminalnya dari pembunuh bayaran hingga pelaku korupsi dan pengedar narkoba. Dan saat ini tengah dibangun sebuah gereja di Lapas ini.Lapas Permisan yang tertua di Nusakambangan sebagai tempat para narapidana kelas berat. Dulu, di zaman penjajahan Belanda narapidana yang dikirim ke Permisan, seakan hilang sudah pengharapan untuk ke alam bebas. Permisan berasal dari kata vermist yang berarti ”hilang” dalam bahasa Belanda. Masuk Permisan berarti hilang.Robot Gedek, pelaku pembunuhan anak–anak laki-laki di bawah umur seusai disodomi. Peristiwa Robot Gledek pernah menghebohkan Jakarta, khususnya Jakarta Timur, pada beberapa tahun yang lalu.Di sini juga mendekam putera salah seorang mantan Kapolda yang terlibat pembunuhan di Hotel Grand Menteng, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Penghuni Lapas Permisan ada 4 terpidana mati, 4 terpidana seumur hidup, dan 168 orang hukumannya bervariasi.Pulau Nusakambangan dengan empat Lapas adalah tempat dimana manusia keliru jalan boleh menemukan kembali jalan yang benar asalkan mau bertobat dan mengubah diri menjadi manusia yang berarti bagi diri sendiri dan sesama.Hutan Nusakambangan masih perawan dengan pantai yang begitu indah. Sebagai catatan, Pantai Permisan tak kalah indahnya dengan Pantai Tanah Lot di Bali. Pantai Pasir Putih di bagian timr Pulau serta Ombak Laut Selatan menawarkan pemandangan yang begitu indah. Bukan mustahil kelak ketika Lapas-lapas menjadi kosong, Pulau Nusakambangan akan menjadi daerah tujuan wisata domestik dan manca negara. Karena selain keindahan alamnya, pulau ini mempunyai nilai tambah, yaitu ceritera mengenai sebuah tempat di mana orang belajar untuk menghargai makna kemerdekaan anak manusia.
Diposting oleh Burhan Ali di 11.02.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
apakh yg anda katakn t2 smua bnar saya yg tlh mendekam d lp permisan 8,5th lbh tw smuany.
Posting Komentar