Nusa Kambangan adalah nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) berkeamanan tinggi di Indonesia. Nama pulau Nusa Kambangan di ambil dari kata Nusa yang berarti pulau, dan Kambangan yang berarti terapung, atau pulau yang terapung di atas permukaan laut. Pulau ini masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap yang terletak di bagian selatan dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia, . Untuk mencapai pulau ini orang harus menyeberang dengan kapal feri dari pelabuhan khusus di Cilacap selama kurang-lebih lima menit. Pelabuhan feri pulau ini bernama Wijayapura.
Semula terdapat sembilan LP di Nusa Kambangan (untuk narapidana dan tahanan politik), namun kini yang masih beroperasi hanya tinggal empat, yaitu LP Batu (dibangun 1925), LP Besi (dibangun 1929), LP Kembang Kuning (tahun 1950), dan LP Permisan (tertua, dibangun 1908). Lima lainnya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Limus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger telah ditutup. Wilayah selatan pulau menghadap langsung ke Samudera Indonesia dengan pantai berkarangnya dan ombak besar. Wilayah utara menghadap Cilacap dan dikelilingi kampung-kampung nelayan sepanjang hutan bakau, antara lain Kampung Laut dan Jojog.
Penghuni Nusakambangan hanya para narapidana dan pegawai LP beserta keluarganya, di bawah pengawasan Departemen Kehakiman dan Pemda dan Pemda Cilacap. Keluar-masuk pulau ini harus memiliki ijin khusus dengan prosedur tertentu. Anak-anak para pegawai bersekolah di SD yang tersedia di dalam pulau. Untuk meneruskan ke tingkat lanjutan (SMP, SMU, atau perguruan tinggi), mereka harus bersekolah di Cilacap atau kota lainnya di Pulau Jawa.
Pulau Nusa Kambangan, yang berstatus sebagai cagar alam, dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya yang sering digunakan untuk latihan militer, juga merupakan tempat habitat bagi pohon-pohon langka, namun banyak yang telah ditebang secara liar. Saat ini yang tersisa kebanyakan adalah tumbuhan perdu, nipah, dan belukar. Kayu pawlar yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah dikeringkan, mempunyai kualitas yang setara dengan kayu dari Kalimantan. Pulau Nusa Kambangan juga bisa dijadikan tempat wisata karena keindahan alam yang terdapat didalamnya yakni berupa hutan yang masih perawan serta keindahan lautnya. Selain itu pulau ini juga berfungsi untuk melindungi kota Cilacap dari keganasan ombak Laut selatan.
Secara tradisional, penerus dinasti Kesultanan Mataram sering melakukan ritual di pulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual". Di bagian barat pulau, di sebuah gua yang terletak di areal hutan bakau, ada semacam prasasti peninggalan jaman VOC. Di ujung timur, di atas bukit karang, berdiri menara mercusuar Cimiring dan benteng kecil peninggalan Portugis. Berbagai macam tumbuhan khas ritual budaya Jawa ditanam di sini. Nusa Kambangan tercatat sebagai pertahanan terakhir dari tumbuhan wijayakusuma yang sejati. Dari sinilah nama pulau ini berasal: Nusa Kembangan, yang berarti "pulau bunga-bungaan".
Pelabuhan feri utama yang ada di Nusakambangan adalah Pelabuhan Sodong, khusus untuk kepentingan transportasi keluarga dan pegawai serta narapidana.
Pulau Nusa Kambangan
Kamis, Juni 11, 2009Diposting oleh Burhan Ali di 16.39.00 2 komentar
Filsafat Sejarah
Jumat, Juni 05, 2009Pengertian dasar
Sebelum memasuki filsafat sejarah (filsafat tarikh), kita harus mengenal lebih dulu kata yang menjadi unsur kalimat tersebut, filsafat sejarah terdiri atas dua kata, yakni kata filsafat dan kata sejarah.
Filsafat
Apakah itu Filsafat ?
Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi yang sedang tengadah ke bintang-bintang, dia ingin mengetahui hakikat dirinya dalam kesemestaan galaksi. Atau orang yang berdiri di puncak yang tinggi, memandang ke ngarai dan lembah di bawahnya. Dia ingin menyimak kehadirannya di alam semsta yang ditatapnya.
Dalam filsafat terdapat tiga karakteristik berfikir : karakteristik berfikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh, seorang ilmuwan tidak lagi puas mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri, ia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya, dia ingin tahu kaitan ilmu dengan moral, kaitan ilmu dengan agama, dia ingin tahu apakah ilmu itu membawa kebahagiaan bagi dirinya.
Karakteristik berfikir filsafati yang kedua adalah sifat mendasar. Dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar, mengapa ilmu itu bisa di sebut benar? bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut di lakukan? Apakah kriteria itu sendiri benar? Lalu benar sendiri itu apa? Seperti sebuah lingkaran maka pertanyaan itu melingkar. Dan menyusur sebuah lingkaran kita harus mulai dari satu titik, yang awal pun yang sekaligus akhir. Lalu bagaimana menentukan titik awal yang benar ?
Karakteristik berfikir filsafat yang ketiga yaitu sifat spekulatif. Kita akan mulai timbul kecurigaan terhadap filsafat : bukankah spekulasi ini suatu dasar yang tidak bisa diadakan ? dan seorang filsuf akan menjawab : memang, namun hal itu tidak bisa dihindarkan, menyusur sebuah lingkaran kita harus memulai dari sebuah titik bagaimanapun juga spkulatifnya. yang penting adalah dalam prosesnya, baik dalam analisis maupun pembuktiannya, kita bisa memisahkan spekulasi mana yang bisa di andalkan dan mana yang tidak. Dan tugas utama filsafat adalah meletakkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebut logis ? apakah yang disebut benar ? apakah yang disebut sahih ? apakah hidup ini ada tujuanya atau absurd? adakah hukum yang mengatur alam dan segenap sarwa kehidupan ?
Sekarang kita sadar bahwa semua pengetahuan yang sekarang ada dimulai dari spekulasi. Dari serangkaian spekulasi ini kita dapat memilih buah pikiran yang dapat diandalkan yang merupakan titik awal dari penjelajahan pengetahuan. Tanpa menetapkan kriteria tentang apa yang disebut benar maka tidak mungkin pengetahuan lain berkembang diatas kebenaran. Tanpa menetapkan apa yang disebut baik atau buruk maka kita tidak mungkin berbicara tentang moral. Demikian juga tanpa wawasan apa yang disebut indah atau jelek tidak mungkin kita berbicara tentang kesenian.
Ilmu dan Filsafat
Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang bijak,”Coba sebutkan kepada saya berapa jenis manusia yang terdapat dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya!”
Filsuf itu menarik napas panjang dan berpantun :
”Ada orang yang tahu di tahunya
Ada orang yang tahu di tidaktahunya
Ada orang yang tidak tahu di tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tidaktahunya”
”Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar ?” sambung orang awam itu; penuh hasrat dalam ketidaktahuannya.
”Mudah saja !” jawab filsuf itu, ”ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu.”
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu.
Sudut Pandang Terhadap Filsafat
Terdapat tiga sudut pandang dalam melihat Filsafat, sudut pandang ini menggambarkan variasi pemahaman dalam menggunakan kata Filsafat, sehingga dalam penggunaannya mempunyai konotasi yang berbeda. Adapun sudut pandang tersebut adalah :
Filsafat sebagai metode berfikir (Philosophy as a method of thought)
Filsafat sebagai pandangan hidup (Philosophy as a way of life)
Filsafat sebagai Ilmu (Philosophy as a science)
Filsafat sebagai metode berfikir berarti filsafat dipandang sebagai suatu cara manusia dalam memikirkan tentang segala sesuatu secara radikal dan menyeluruh, Filsafat sebagai pandangan hidup mengacu pada suatu keyakinan yang menjadi dasar dalam kehidupan baik intelektual, emosional, maupun praktikal, sedangkan filsafat sebagai Ilmu artinya melihat filsafat sebagai suatu disiplin ilmu yang mempunyai karakteristik yang khas sesuai dengan sifat suatu ilmu.
Cabang-cabang Filsafat
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi yakni yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika), mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika), serta apa yang dianggap indah dan apa yang termasuk jelek (estetika). Dan kemudian bertambah lagi yakni, pertama teori tentang ada; tentang hakikat keberadaan zat, tentang hakikat pikiran serta kaitan antara zat dan pikiran yang semuanya terangkum dalam metafisika, kedua politik:yakni kajian mengenai organissi sosial/pemerintahan yang ideal. Kelima cabang utama ini kemudian berkembang lagi menjadi cabang-cabang filsafat yang mempunyai bidang kajian yang lebih spesifik, diantaranya:
Epistemology (Filsafat Pengetahuan)
Filsafat Ilmu
Etika (Filsafat Moral)
Filsafat Pendidikan
Estetika (Filsafat Seni)
Filsafat Hukum
Metafisika
Filsafat Matematika
Politik (Filsafat Pemerintahan)
Filsafat Sejarah
Filsafat Agama
Sejarah
Pengertian Sejarah
Kata “sejarah” berarti “kumpulan kejadian-kejadian yang terjadi dalam kehidupan manusia dimasa lalu”. Dalam sejarah, manusia menjadi inti masalah dari gerak sejarah itu sendiri
Dan ilmu sejarah adalah cabang dari pengetahuan manusia yang bertujuan mengumpulkan informasi-informasi dari masa lampau yang kemudian untuk diteliti dan ditafsirkan serta di bukukan dalam bentuk dokumen. Dan tidak hanya sampai disitu saja, selain mencatat dan menafsirkan atau mentahwilkan dengan jalan menghubungkan beberapa kejadian dan memperjelas kaitannya dengan sebab-sebab kejadian. Menafsirkan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat serta peradaban yang berbeda, dan menerangkan bagaimana perkembangan kejadian-kejadian dan mengapa terjadi.
Menurut Muthahhari[1], ada tiga cara mendefinisikan sejarah dan ada tiga disiplin kesejarahan yang saling berkaitan, yaitu pertama, sejarah tradisional (tarikh naqli) adalah pengetahuan tentang kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-keadaan kemanusiaan di masa lampau dalam kaitannya dengan keadaan-keadaan masa kini. Kedua, sejarah ilmiah (tarikh ilmy), yaitu pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau yang diperoleh melalui pendekatan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau. Ketiga, filsafat sejarah (tarikh falsafi), yaitu pengetahuan tentang perubahan-perubahan bertahap yang membawa masyarakat dari satu tahap ke tahap lain, ia membahas hukum-hukum yang menguasai perubahan-perubahan ini. Dengan kata lain, ia adalah ilmu tentang menjadi masyarakat, bukan tentang mewujudnya saja
Vitalnya belajar Sejarah
Sebagian orang akan bertanya tentang pentingnya belajar sejarah!!! Dan bukankah kita memiliki kitabullah dan sunah rasulullah!! bukankah sejarah hanya masa lalu, sedangkan kita berada di masa sekarang!!
Belajar sejarah adalah untuk perkembangan dan kemajuan manusia di semua segi, baik dari segi politik, sosial, ekonomi, dan pemikiran serta dari segi kerohanian untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dan untuk menjawab soal yang kedua, perlu di ketahui bahwa ilmu di dalam kitabullah ‘aza wa jalla dibagi dua:
· Ilmu dalam kitab itu sendiri
· Ilmu yang menunjukan kepada ilmu yang lain diluar kitab
Ilmu yang ada dalam kitab -baik itu al-Qur’an atau sunah- adalah ilmu yang berkaitan dengan masalah ibadah secara khusus, dan berupa perintah dan larangan secara umum yang semua ketentuan-ketentuannya sudah diatur didalamnya.
Sedangkan ilmu yang menunjukan kepada ilmu yang lain, tempat pembahasaanya bukanlah dalam al-kitab (al-Qur’an wa sunah). Berkaitan dengan yang kedua ini, Alloh ta’ala berfirman;
“Sungguh, telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)” (QS Ali ‘imran:137)
Ilmu ini –yang tempat pembahasan dan penelitiannya tentang hukum-hukum atau sunnah-sunnah yang berlaku yakni ketika berjalan di muka bumi dan melihat kepada keadaan-keadaan umat yang lalu– adalah ilmu yang dimaksud dalam pembicaraan ini. Kemudian Allah ta’ala berfirman dalam lanjutan ayat sebelumnya;
“Inilah (Al-Qur’an) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.*dan janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.* jika kamu (pada perang uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada perang badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim”. (QS Ali ‘imràn; 138-140)
Dari pembahasan diatas yakni pembahasan tentang filsafat dan pembahasan tentang sejarah yang kedua kata tersebut merupakan kata pendukung dari kalimat filsafat sejarah, terdapat titik terang apa itu filsafat sejarah.
Filsafat Sejarah
Pengertian Filsafat Sejarah
Filsafat sejarah adalah ilmu yang mempelajari perkembangan dan penyebaran hukum-hukum atau dasar-dasar kebangkitan dan sebab-sebab runtuhnya suatu bangsa untuk pergerakan masyarakat dan bangsa-bangsa itu sendiri. Dan bisa dikatakan bahwa filsafat sejarah adalah ‘ibarah atau istilah tentang suatu pandangan terhadap kenyataan sejarah dilihat dari segi filsafat.
Sejarah dalam kerangka filosofis adalah sejarah dalam pengertian sebagai filsafat sejarah. Filsafat sejarah mengandung dua spesialisasi. Pertama, sejarah yang berusaha untuk memastikan suatu tujuan umum yang mengurus dan menguasai semua kejadian dan seluruh jalannya sejarah. Usaha ini sudah dijalankan berabad-abad lamanya. Kedua, sejarah yang bertujuan untuk menguji serta menghargai metode ilmu sejarah dan kepastian dari kesimpulan-kesimpulannya
Falsafat sejarah dalam al-Qur’an
Diisyaratkan dalam al-Qur’an berkaitan dengan filsafat sejarah, dalam surat fushilat ayat 53, yang berarti, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu adalah benar”
Perkembangan ilmu
Seperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa filsafat islam sudah berdiri sejak kurun ke tiga hijrah atau abad ke sembilan masehi, akan tetapi filsafat sejarah yang merupakan salah satu dari cabangnya baru muncul di abad ke delapan hijrah atau abad ke empat belas masehi dengan seorang ahlinya yang menggunakan istilah falsafat sejarah adalah Ibn Khaldun[2], “yakni ketika dari jauh beliau bermaksud mencatat kejadian-kejadian dengan tidak menghubungkan diantaranya, serta mencari penjelasan tentang sebab-sebab kejadian dalam sejarah”. Kemudian “folter”[3] adalah yang pertama kali menggunakan istilah falsafat sejarah pada kurun ke delapan belas masehi sebelum filsuf-filsuf eropa lainnya.
Lebih jelas lagi bahwa yang pertama kali meletakkan inti dasar ilmu ini adalah orang-orang islam, ketika mereka berjalan dengan petunjuk kitabullah dan memandang ke cakrawala, “maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”( QS An-Nahl: 36), namun kemudian hilanglah bintang peradaban islam, dan digantikan peradaban barat yang meneruskan dan menyempurnakan dalam bahts ilmi ilmu ini.
Hukum sejarah menurut filsafat
Ada tiga bentuk hukum sejarah dari al-Qur’an. Pertama, hukum determinisme, yaitu hukum sejarah yang berjalan menurut hukum-hukum umum dan secara natural tidak bertentangan dengan kebiasaan di dalam alam. Teori ini merujuk kepada Al-Qur’an surat [35]: 43, [48]: 23, [17]: 77, [33]: 62, dan sebagainya. Kedua, hukum ketuhanan, yaitu hukum-hukum sejarah terikat dan terkait dengan Allah (sunnatullah fil kaun). Hukum ini bertujuan untuk mengikatkan manusia dengan Tuhannya. Hal itu sesungguhnya merupakan penampakan hukum Allah, kebaikan takdirnya, dan bangunan dalam perkembangan sejarah.
Ketiga, hukum ikhtiar manusia. Hukum ini berkaitan dengan konsep al-bada’ (perubahan perjalanan hidup yang telah ditentukan). Maksudnya, Allah tidak menentukan bentuk yang pasti dan final bagi perjalanan sejarah manusia. Manusialah yang bertanggung jawab memenuhi ketentuan Tuhan, dapat memajukan atau menghentikan perjalanan sejarah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah diri mereka sendiri”(QS Ar Ra’d : 11)
Filasafat sejarah dan masa depan
Jika manusia tidak mengenali masa depan dan tidak mempunyai rencana tentangnya serta tidak memberikan perhatian pada tanggung jawabnya untuk membuat sejarah, maka manusia berhak mendapatkan celaan dari generasi mendatang. Sejarah dibuat oleh manusia dan bukannya manusia dibuat sejarah. Jika manusia tidak mempunyai rencana tentang masa depan, tidak seorang pun dapat menjanjikan bahwa bahtera ini akan mencapai tujuannya secara otomatis.
Selain tujuan sejarah untuk mengetahui masa depan, juga bertujuan untuk membangun idealisme sejati. Idealisme sejati itu akan mampu membuat perubahan pada proses perjalanan sejarah karena kemampuannya memberikan kekuatan pada subjek sejarah. Semangat itu bukan berupa kekuatan fisik, melainkan berupa spirit yang bergejolak dalam jiwa manusia sebagai penyebab penggerak (active cause) untuk menghasilkan langkah-langkah konkrit dalam memecahkan problematika manusia.
Perjalanan sejarah manusia untuk mencapai idealisme sejati yang mampu menciptakan dinamika bentuk dan proses perjalanan itu sendiri sangat bergantung pada beberapa prinsip sebgai berikut:
1. Bergantung pada konsep yang jelas baik dilihat dari pikiran dan ideologinya terhadap idealisme sejati;
2. Harus mempunyai kekuatan spiritual yang bersumber pada idealisme itu agar kekuatan spiritual ini bisa menjadi sumber motivasi abadi bagi tindakan manusia dalam dinamika gerak sejarah;
3. Ia harus berbeda dengan idealisme lain yang hanya bersifat siklus pengulangan.
4. Prinsip kelembagaan terhadap nilai-nilai yang telah dirumuskan oleh para Nabi dalam berbagai bentuk pranata sosial kemasyarakatan.
Perkembangan sejarah tidak perlu diragukan lagi, ia terus menerus berproses menuju kesempurnaannya.. Komunitas manusia mirip dengan kafilah yang terus bergerak maju tanpa henti. Manusia dan masyarakat tidak pernah tetap berada pada satu masalah. Kalau kita berusaha menghentikan gerak manusia dan masyarakat dalam perjalanan sejarahnya, maka berarti kita menentang hukum alam. Oleh karena itu, kata Muthahhari, dari masa ke masa manusia dan masyarakat bergerak menyempurnakan dirinya, dan yang menjadi titik awal penyempurnaannya adalah masa lampaunya. Islam tidak menganggap masa lampau dengan pesimisme secara total.
Untuk menutup tulisan ini, penulis mencoba menghadirkan sebuah ungkapan yang masih berhubungan dengan filsafat untuk di renungi;
Lihatlah Alam dengan Hati
Alam sekeliling adalah jiwamu
Dekatkanlah padanya
Menyatu dengan perasaan
Renungi segala perasaan
Pikirkanlah segala yang tejadi
Disetiap desahan nafasmu
Rasakan keagungannya
Terselip dalam misteri
Membentang diatas kodratnya
Rasakan getaran itu
Kebesaran tak tertandingi
Dengan segenap jiwamu
Rasakan sepenuh hati
Daftar Pustaka
Basit, Abdul. Filsafat Sejarah Menurut Murtadha Muthahhari. Purwokerto: P3M STAIN Purwokerto, 2008
Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,1998.
Lutfi Jum’ah, Muhammad. Tarikh Falsafat al-islam fi al-Masyriq wa al-maghrib. Al-Maktabah al-‘ilmiyah.. .(Cetakan B. Arab)
Muhammad Sultan, Jasim. Falsafat Tarikh; Al fikrul istaratiji fi fahmi at–Tarikh. Cetakan ketiga. Muasasah Umul Qura,2005.(Cetakan B. Arab)
Uhar, Suharsaputra. Pengantar Filsafat Ilmu.2004
[1] lahir pada 2 Februari 1919 di Khurasan, salah seorang tokoh arsitek utama revolusi Iran, Dia lahir dalam suatu lingkungan di mana tradisi pemikiran filsafat dan agama berkembang secara harmonis, mengajar selam 20 tahun di fakultas teologi dan ilmu-ilmu keislaman di Universitas Teheran. wafat pada tanggal 1 maret 1979
[2] ‘Abdurrahman bin Muhammad bin Khaldun al Hadrami at Tunisi,( 732- 808 H), berasal dari hadramaut dan dilahirkan di tunis.
[3] Tulisan asli dalam arab فولتير , seorang filsuf perancis.
Diposting oleh Burhan Ali di 10.04.00 1 komentar
Tokoh-Tokoh Kab. Cilacap
Rabu, Juni 03, 20091. Sukarjo Wiryopranoto
Lahir di Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, 5 Juni 1903 dan wafat di New York, Amerika Serikat, 23 Oktober 1962 pada umur 59 tahun. Ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.
Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
2. Muhammad Ismail
Lahir di Maos, Cilacap, Jawa Tengah, 31 Desember 1927 dan wafat di Semarang, 23 Februari 2008 pada umur 80 tahun.
Muhammad Ismail adalah Gubernur Jawa Tengah dari tahun 1983 hingga 1993 (dua periode: 1983-1988 dan 1988-1993). Karirnya dimulai sebagai Staf Kodim di Yogyakarta pada tahun 1948. Sebelum menjabat Gubernur Jawa Tengah, Ismail pernah menjabat sebagai Danyon Secapa (1963-1964), Wakil Asisten 2 Kas Kostrad (1964-1967), Sektretaris Lemhanas (1975), Kepala Staf Kostrad (1976), Panglima Kodam II/Bukit Barisan (1977-1980), Panglima Kostrad (1980) dan Panglima Kodam VII/Diponegoro (1981-1983). Ia mengenyam pendidikan di Akademi Militer Nasional dan Jurusan Tata Negara dan Tata Niaga di Universitas 17 Agustus 1945.
Ismail meninggal dunia akibat serangan jantung pada 23 Februari 2008 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang.
3. Soesilo Soedarman
Seorang Jendral TNI (Kehormatan), lahir di Maos, Cilacap, Jawa Tengah, 10 November 1928 dan wafat di Jakarta, 18 Desember 1997 pada umur 69 tahun. Beliau adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) dan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993). Soesilo Soedarman juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat yang berkedudukan di Washington DC dari 18 Februari 1986 hingga 11 April 1988. untuk mengenangnya telah di bangun sebuah Museum Soesilo Soedarman, yang berlokasi di kecamatan Maos.
4. Subiakto Tjakrawrdaya
Dilahirkan di Cilacap, Jawa Tengah, 3 Juli 1944, dan wafat pada saat mencapai umur 64 tahun, Beliau adalah Menteri Koperasi Indonesia pada tahun 1993 hingga tahun 1998 pada Kabinet Pembangunan VI dan Kabinet Pembangunan VII pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Diposting oleh Burhan Ali di 11.43.00 1 komentar
Kabupaten Cilacap; Sebuah Pengenalan
Koordinat : 7,45 LS - 109,2 BT
Motto : Jala Bumi Wijaya Kusuma Cakti
Provinsi : Jawa Tengah
Ibu kota : Cilacap
Luas Wilayah : 2.142,59km²
Penduduk :
· Jumlah 1.700.000 (2003)
· Kepadatan 767 jiwa/km²
Pembagian administratif :
· Kecamatan 24
· Desa/kelurahan 15
Dasar hukum : UU No. 13/1950
Bupati : H. Probo Yulastoro, S.Sos., MM, MSi
Kode area telepon : 0282, 0280
DAU : Rp. 392.866.000.000
Suku bangsa : Suku Jawa, Sunda, Tionghoa, dll
Bahasa : Bahasa Jawa, Indonesia, Sunda
Agama : Islam, Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Kejawen
Zona waktu : WIB
Bandar udara : Bandara Tunggulwulung di Cilacap
Pelabuhan : Tanjung Intan
Geografi
Kabupaten Cilacap, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap. Dan merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah. Luas wilayahnya sekitar 6,6% dari total wilayah Jawa Tengah. Begitu luasnya sehingga kabupaten ini memiliki dua kode telepon yaitu 0282 dan 0280. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian 198 M dari permukaan laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut. Jarak terjauh dari barat ke timur 152 km dari Kecamatan Dayeuhluhur ke Kecamatan Nusawungu dan dari utara ke selatan sepanjang 35 km yaitu dari Kecamatan Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.
Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan Budaya Jawa (Banyumasan) dengan Budaya Sunda (Priangan Timur). Nusa Kambangan, sebuah pulau yang tertutup terdapat lembaga pemasyarakatan Kelas I, terdapat di kabupaten ini. Pulau ini sering juga disebut sebagai AL Catraz-nya Indonesia. Ada beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembang Kuning, LPBatu, dan LP Besi.
Bagian utara adalah daerah perbukitan yang merupakan lanjutan dari Rangkaian Bogor di Jawa Barat, dengan puncaknya Gunung Pojoktiga (1.347meter), sedangkan bagian selatan merupakan dataran rendah yang sempit, dengan lebar 10-25 km. Perbukitan yang landai membentang sejajar dengan pantai, dari Cilacap hingga Yogyakarta. Kawasan hutan menutupi lahan Kabupaten Cilacap bagian utara, timur, dan selatan.
Di sebelah selatan terdapat Nusa Kambangan, yang memiliki Cagar Alam Nusakambangan. Bagian barat daya terdapat sebuah inlet yang dikenal dengan Segara Anakan. Ibukota kabupaten Cilacap berada di tepi pantai Samudra Hindia, dan wilayahnya juga meliputi bagian timur Pulau Nusa Kambangan.
Kenyataan bahwa sebagian penduduk Kabupaten Cilacap bertutur dalam bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja, Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung, menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah barat daerah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah sungai Cipamali (yang saat ini sering disebut sebagai kali Brebes) dan sungai Ciserayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Pembagian administratif
Kabupaten Cilacap terdiri atas 24 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Desa-desa tersebar di 21 kecamatan, sedangkan kelurahan ada di 3 kecamatan eks kota administratip Cilacap. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Maos, Sampang, Kroya, Adipala, Binangun, Nusawungu, Kampung Laut, Cilacap Utara, Cilacap Tengah dan Cilacap Selatan.
Ibukota Kabupaten Cilacap adalah Cilacap, yang terdiri atas kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah, dan Cilacap Selatan. Cilacap dulunya merupakan Kota Administratif, namun sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal adanya kota administratif, dan Kota Administratif Cilacap kembali menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Cilacap.
Di antara kota-kota kecamatan yang cukup signifikan di Kabupaten Cilacap adalah: Majenang, Karangpucung, Sampang, Sidareja, dan Kroya. Majenang menjadi pusat pertumbuhan kabupaten Cilacap di bagian Barat sedangkan Kroya dan Sampang menjadi pusat pertumbuhan di Bagian Timur.
Wacana Pemekaran
Mengingat begitu luasnya wilayah Kabupaten Cilacap, pernah muncul wacana pemekaran di tengah masyarakat, dengan harapan agar urusan administratif bagi warga yang bertempat tinggal jauh dari ibukota dapat lebih ditingkatkan lagi pelayanannya. Jika terealisasi, pemekaran tersebut akan membagi wilayah Kabupaten Cilacap menjadi dua yakni:
Kabupaten Cilacap, meliputi kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, Cilacap Utara, Kesugihan, Sampang, Maos, Kroya, Adipala, Nusawungu, Binangun.
Kabupaten Cilacap Barat, meliputi kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Karangpucung, Sidareja, Gandrungmangu, Kedungreja, Patimuan, Cipari, Bantarsari, Kawunganten, Jeruklegi,
Perjalanan pemekaran Cilacap barat semakin dekat dengan tujuan, wilayah yang dimekarkan bukan seperti diatas tetapi kemudian wilayahnya menjadi DAMANGKAWAGUCI (Dayeuhluhur, Majenang, Karangpucung,Wanareja, cimanggu dan Cipari).
Transportasi
Dapat dikatakan, Kabupaten Cilacap memiliki sarana transportasi cukup lengkap, karena infrastruktur jalannya meliputi jalan darat (kereta api dan mobil/motor), laut (kapal), dan udara (pesawat terbang). Kabupaten Cilacap dilalui jalan negara lintas selatan Pulau Jawa, yakni jalur Bandung-Yogyakarta-Surabaya.
Jalur kereta api juga melintasi wilayah kabupaten ini. Stasiun Kroya adalah stasiun yang terbesar di Kabupaten Cilacap. Di sini bertemu dua jalur kereta, dari Bandung dan dari Cirebon, menuju Yogyakarta/Surabaya Gubeng. Di samping melayani transportasi penumpang, jalur kereta api ini juga melayani pergerakan barang baik itu semen, pupuk, BBM, dan produk industri lainnya.
Transportasi angkutan darat dilayani oleh Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten dan Jalan Poros Desa. Total Panjang Jalan di Kabupaten Cilacap lebih dari 2.000 km. Jalan Nasional dan Jalan Provinsi sebagaian besar dalam kondisi cukup baik dan baik. Di beberapa bagian ruas jalan nasional mengalami kerusakan ringan, sedang, sampai kerusakan berat, terutama jalan dari Kesugihan menuju Kota Cilacap. Jalur jalan Cilacap-Wangon via Jeruklegi juga mengalami kerusakan.
Cilacap memiliki sebuah lapangan terbang perintis Tunggul Wulung, yang dalam rencananya akan dijadikan bandara komersial, sementara ini Perusahaan Merpati Nusantara Airlines melayani rute penerbangan Cilacap--Jakarta--Cilacap 7 kali dalam seminggu. Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap merupakan pelabuhan terbesar di pantai selatan Pulau Jawa. Ada 13 tempat pelelangan ikan di Cilacap, selain PPSC tersebut. Pelabuhan Tanjung Intan adalah pelabuhan ekspor-impor terutama untuk komoditas pertanian. Beberapa perusahaan besar memiliki pelabuhan khusus tersendiri, seperti Pelabuhan Minyak Pertamina UP IV, pelabuhan Semen milik Holcim, dll.
Perekonomian
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Cilacap. Subsektor nelayan digeluti sebagian besar penduduk yang tinggal di pesisir pantai selatan. Cilacap adalah satu dari tiga kawasan industri utama di Jawa Tengah (selain Semarang dan Surakarta). Sektor perikanan laut masih harus banyak digali dan dimaksimalkan. Potensinya yang begitu besar masih belum banyak tersentuh. Sebaiknya investasi diarahkan untuk mengembangkan potensi tersebut.
Di Cilacap terdapat 5 industri terbesar diantara industri lain :
Pertamina Unit Pengolahan IV
Pabrik Semen HOLCIM
Pabrik Tepung Panganmas Inti Persada
PLTU Karangkandri
Pengolahan Ikan PT Juifa Internasional
Dengan digalakkannya investasi, diharapkan banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan modal di Cilacap. Infrastruktur yang ada diharapkan lebih dapat ditingkatkan untuk mendukung program investasi tersebut. Di samping itu di Kota Cilacap sendiri telah tersedia Kawasan Industri yang terletak di Kelurahan Lomanis, Kecamatan Cilacap Tengah. Di kawasan ini masih tersedia lahan yang dapat dikembangkan untuk industri. Beberapa kawasan juga telah disiapkan untuk pengembangan Kawasan Industri Baru seperti di Desa Bunton Kec. Adipala dan di Desa Karangkandri Kec. Kesugihan. Menurut penelitian yang pernah dilakukan, industri di Cilacap banyak yang bersifat footloose, sehingga kurang memberikan dampak yang berarti bagi kesejahteraan penduduk di Kabupaten Cilacap sendiri.
Pekerja migran dari kabupaten Cilacap juga menyumbangkan banyak devisa, terutama karena kiriman uang mereka (remitan) ke daerah asal. Buruh migran tersebut berasal dari seluruh kecamtan yang ada. Untuk saat ini kencenderungan buruh migran menuju ke Asia Timur, tidak lagi ke Malaysia, Singapura atau Brunei Darussalam. Beberapa negara asia timur yang dijadikan tujuan adalah Korea Selatan dan Taiwan. Apabila dicermati, remitan dan devisa dari buruh migran tersebut (TKI/TKW) merupakan potensi ekonomi yang besar. Sebenarnya pemerintah daerah perlu mempersiapkan sumberdaya yang memadai agar pekerja migran dari Cilacap lebih banyak mengisi sektor formal di luar negeri. Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa remitan yang dikirimkan merupakan salah satu penggerak perekonomian di sebagian wilayah Kabupaten Cilacap. Untuk memperlancar keperluan itu, pemerintah pusat membangun Kantor Imigrasi.
Untuk kecamatan Dayeuhluhur dan Wanareja, kecenderungan migrasi tenaga kerja masih mengarah di kota-kota besar di Jawa Barat dan Jakarta (migrasi internal). Terutama untuk tenaga kerja laki-laki berangkat pada saat di desa sedang tidak ada pekerjaan di sektor pertanian. Buruh migran tersebut seringkali hanya sebagai buruh migran musiman.
Di samping sektor pertanian, pendapatan Domestik Regional Brutto (PDRB) Kabupaten Cilacap terutama diperoleh dari Sektor Industri, Gas, Listrik, dan Air Minum.
Pariwisata
Kabupaten Cilacap tercatat memiliki beberapa objek wisata yang kerap dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Dari sisi budaya, setiap tahun Kabupaten Cilacap menyelenggarakan ritual Sedekah Laut yang diikuti oleh ribuan nelayan setempat, dan dihadiri oleh ratusan ribu orang dari berbagai daerah di Indonesia. Sedekah Laut ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap. Selain Sedekah laut, kesenian daerah yang berkembang di daerah ini adalah Calung Banyumasan dan Ebeg (semacam Kuda Kepang di Kabupaten Magelang).
Adapun objek wisata Kabupaten Cilacap yang dapat dikunjungi adalah:
Hutan Payau
Pantai Teluk Penyu
Benteng Pendhem
Gunung Srandil
Pantai Widara Payung
Bagi penggemar wisata kuliner, Cilacap mempunyai makanan khas yang cukup terkenal, di antaranya tempe mendoan Cilacap, tahu masak, lotek (sejenis pecel), dan tahu brontak.
Mars Cilacap Bercahaya
Sesuai mottonya, Cilacap Bercahaya, sejak 1986 Kabupaten Cilacap telah memilik lagu sesanti berjudul Cilacap Bercahaya, ciptaan Sumardi HS, lirik ditulis oleh mantan Bupati Cilacap, HM Supardi. Pencanangan Cilacap Bercahaya melalui lagu mars tersebut bertujuan untuk memotivasi masyarakat dalam keikutsertaan dalam pembangunan, serta berupaya mengangkat citra Kabupaten Cilacap. Selain dilombakan antarkecamatan, lagu itu tiap tahun juga dinyanyikan dalam acara protokoler ulang tahun Kabupaten Cilacap.
*Dari berbagai sumber.
Diposting oleh Burhan Ali di 10.57.00 0 komentar
Potensi dan Investasi Kabupaten Cilacap
Senin, Juni 01, 2009
BIDANG PERDAGANGAN
Sarana Perdagangan yang tersedia antara lain :
- Pasar modern / Super market : 2 buah
- Mini market / swalayan : 12 buah
- Pasar tradisional / umum : 85 buah
- Pasar ikan dan hewan : 5 buah
- TPI Propinsi dan Kabupaten : 11 buah
- Pertokoan / Ruko : 965 unit
Peluang investasi :
Kabupaten Cilacap memiliki wilayah terluas di Jawa Tengah dengan didukung adanya industri/perusahaan besar yang cukup banyak sehingga terbuka peluang berdirinya pusat petokoan, pasar swalayan, supermarket, perumahan, transportasi dan berbagai bidang jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Produksi ikan laut per tahun 15।153,2 ton yang diperoleh dari 7 (tujuh) Tempat Pelelangan Ikan/TPI, namun sebagian besar melalui TPI Pelabuhan Perikanan Nusantara Cilacap dan kapasitas Dermaga 250 Kapal. Kegiatan Ekspor-impor lewat pelabuhan laut Tanjung Intanyang sudah dilakukan adalah impor sapi, bongkar muat pupuk Sriwijaya dan Ekspor-impor Minyak bumi.
BIDANG PERIKANAN
PERIKANAN LAUT
- Luas sebaran penangkapan 5.200 km2
- Jumlah Nelayan Laut 33.000 orang
- Armada Penangkapan 4.538 buah
Terdiri dari :
Perahu tanpa motor 649 buah
Mator Tempel 1.139 buah
Kapal Motor 2.639 buah
Kapal Long Line 115 buah
Jumlah alat penangkapan 107.523 unit
SARANA PENDUKUNG :
- Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap dengan kapasitas 250 kapal
- Dermaga 7 unit
- TPI Propinsi / Kabupaten 11 buah
- Depot BBM 2 buah
- Galangan Kapal 4 buah
- Pabrik es kapasitas 236 ton 5 unit
- Cold storage kapasitas 75 ton 3 unit
Sistem penangkapan ikan oleh nelayan Cilacap belum ada yang mencapai lepas
panti ZEEI. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas/alat tangkap ikan yang digunakan
untuk mencapai Zone tersebtu, baik armada kapalnya maupun alat deteksi
ikan / alat penginderaan ikan jarak jauh
Disamping itu juga akan segera dibangun Pasar Ikan Higienis dilokasi dekat Pantai.
Peluang Investasi yang ada yaitu :
- Pembangunan TPI terpadu di Jetis dengan nilai investasi 125 Milyar dengan
sistem BOT (telah terhitung Fs nya) karena Pelabuhan yang ada belum dapat
menampung kapal dengan ukuran 100 GT.
- Pendirian docking kapal terutama bagi kapal 100 GT
- Usaha armada long line.
PERIKANAN DARAT
- Jumlah Nelayan Perairan Umum : 9.000 orang
- Potensi Lahan Tambak : 12.000 ha
- Potensi Budidaya ikan air tawar : 2.500 ha
- Lokasi Budidaya ikan air tawar hampir di seluruh Kecamatan se Kab. Cilacap.
- Pembenihan ikan :
a. BBI seluas 4,07 ha dgn produksi benih tahun 2003 sebanyak 1.785.000 ekor
b. Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dgn produksi benih sebanyak 12.750.000 ekor.
- Kebutuhan benih per tahun diperkirakan sebanyak 19.900.000 ekor.Peluang Investasi
- Usaha bandeng sebagai umpan untuk penyediaan kapal-kapal longline karena selama ini umpannya mengambil dari daerah
- Usaha tempat pembenihan ikan air tawar, dan payau/hatchery.
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Lahan yang berpotensi untuk dikembangkan budidaya rumput laut seluas 13.050 Ha yang terletak di pantai sebelah utara Pulau Nusakambangan.
Peluang investasi budidaya rumput laut dengan pabrik pengolahannya.
BUDIDAYA IKAN KERAPU
Potensi luas areal yang dapat dikembangkan untuk budidaya ikan kerapu seluas 891 Ha yang terletak disebelah selatan Pulau Nusakambangan dengan menggunakan sistem keramba
BIDANG KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
DATA POTENSI BIDANG KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
KABUPATEN CILACAP TAHUN 2009
I. Gambaran Umum
Luas Hutan Negara di Kabupaten Cilacap adalah 54.669,80 Ha (terdiri dari Hutan Produksi 36.349,10 Ha, Hutan Produksi Terbatas 10.601,70 Ha, Hutan Lindung 6.386,20 Ha dan Suaka Alam 1.332,80 Ha).
2. Luas Hutan Rakyat 22.743,08 Ha (tanaman jati, mahoni, albasia, dll)
Total luas hutan di Kab. Cilacap (Hutan Negara + Hutan Rakyat) adalah 77.412,88 Ha.
Luas Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Negara (PTPN IX) di Kabupaten Cilacap adalah 8.771,82 Ha yang ditanami dengan tanaman karet dan kako.
Luas kebun rakyat adalah 33.825,45 Ha (Tanama kelapa, kare, kopi, cengkeh, pala, kakao, dll)
II. Potensi Pengembangan
1. Pengembangan albasia sebagai bahan baku industri kayu Luas tanaman
albasia yang ada 1.000 Ha. Luas potensi pengembangan 2.000 Ha.
Lokasi : Kecamatan Jeruklegi, Kesugihan, Kawunganten, Cilacap Tengah dan Binangun. Nilai investasi 4,5 Milyar.
2. Pengembangan karet rakyat.
Luas tanaman karet rakyat yang telah dikembangkan 1.823,90 Ha. Telah
tersedia 1 (satu) unit alat pengolah / pabrik karet (kapasitas 2,5 ton
brown crepe/hari) di Desa Ciwalen Kec. Dayeuhluhur bantuan INGUB.
Potensi pengembangan 5.000 Ha. Lokasi pengembangan di Kecamatan
Dayeuhluhur, Wanareja Majenang, Cipari dan Jeruklegi. potensi industri
yang dapat dikembangkan adalah industri sabutre, industri ban, dll. Nilai
investasi 40 Milyar.
3. Pengembangan kayu putih sebagai minyak atsiri.
Luas tanaman kayu putih yang telah dikemabngkan 200 Ha. Telah
tersedia 1 unit alat pengeolah di Kel. Kutawaru Kec. Cilacap Tengah
bantuan dari PT. HOLCIM. Potensi pengembangan 2.000 Ha. Lokasi
pengembangan di Kecamatan Patimuan, Cilacap Tengah dan
Kawunganten. Nilai investasi 4,5 Milyar.
4. Pengembangan jarak pagar dan nyamplung sebagai biofuel
Luas tanaman jarak pagar yang telah dikembangkan 371 Ha dan
nyamplung 350 Ha. Telah tersedia 1 (satu) unit alat pengolah biji jarak
pagar / nyamplung di Desa Krangmangu Kec. Kroya bantuan dari
DEPPRERINDAG RI. Potensi pengembangan 2.400 Ha. Lokasi
pengembangan di Kecamatan Kroya, Binangun, Nusawungu, Jeruklegi,
Sampang Maos dan Adipala. Nilai investasi 10 Milyar.
5. Pengembangan nilam
Luas tanaman nilam yang telah dikembangkan 750 Ha. Potensi
pengembangan 750 Ha. Lokasi pengembangan di kecamtan Cimanggu,
Karangpucung, Sidareja, Cipari dan Jeruklegi. Nilai investasi 3 Milyar.
BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
POTENSI BAHAN GALIAN
1. Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan gas bumi terdapat di Desa Cipari Kecamatan Dipari, telah dilakukan
eksplorasi terhadap cebakan yang dilaksanakan oleh LUNDIN BANYHUMAS BV.
dengan melakukan pemboran sumur uji sumur taruhan Jati I ) hingga kedalam
maksimal 15.000 ft dengan kesimpulan tidak ekonomis.
2. Batubara
Indikasi adanya potensi batubara terlihat dari adanya sisipan batu bara yang
terdapat di wilayah Kecamatan Dayeuhluhur. Hasil penyelidikan Pemerintah
Kabupaten Cilacap yang bekerjasama dengan CV. Multi Geosintek tahun 2003
yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa batubara yang ada merupakan
batubara muda( lignite) dengan nilai kalori <4.500>53% terletak di Desa
Welahan Wetan Kecamatan Binangun hingga Desa Jetis Kecamatan
Nusawungu, cadangan tersisa 744.678,85 ton saat ini telah diusahakan oleh 4
pemegang Kuasa Pertambangan.
5. Bentonit
Terdapat di Kecamatan Karangpucung yang meliputi Desa Tayem, Desa
Sumber Sari, Desa Surian dengan luas maing - masing 1 hektar, 8 hektar dan
1 hektar. Hasil identifikasi cadangan Bentonit pada Desa Tayem yiatu :
Swelling Index 42-166 %, Bleaching Index 79-89 %, CaO 25%, MgO 1,33 -
5,55%, TiO2 0,22 -0,73%, Na2O<1,37%. hari =" 68,9%:" hari =" 73" hari =" 64,4" hari =" 74">50%; MgO<1%.>50%: MgO<1%.>50%, MgO,1% dalam
bentuk lensa - lensa.
10. Pasir Sungai dan Pasir Batu (Sirtu)
Terdapat di sungai Serayu, Cijalu, Citanduy, Cibaganjing, Cebeet, dan
Cikawung, yang saat ini diusahakan oleh penambang rakyat.
11. Lempung
Tersebar di Kecamatan Jeruklegi (ditambang PT. Holcim) dan di beberap Desa
di Kecamatan Adipala dengan Kandungan SiO2 56,6 %, Al2O3 16,08%, Fe2O3
10,47%, Na2O 1,58%; K2O 1,58% dengan kandaungan mineral
monmorelonite, kwarsa dan albite.
12. Tanah Urug
Banyak terdapat di Kecamatan Adipala, Kecamatan Kesugihan, dan
Kecamatan Jeruklegi.
www.cilacapkab.go.id
Diposting oleh Burhan Ali di 22.56.00 0 komentar
Label: mb
Sejarah Kabupaten Cilacap
Zaman Kerajaan Jawa
Penelusuran sejarah zaman kerajaan Jawa diawali sejak zaman Kerajaan Mataram Hindu sampai dengan Kerajaan Surakarta. Pada akhir zaman Kerajaan Majapahit (1294-1478) daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap terbagi dalam wilayah-wilayah Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur dan Kerajaan Pakuan Pajajaran, yang wilayahnya membentang dari timur ke arah barat :
- Wilayah Ki Gede Ayah dan wilayah Ki Ageng Donan dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
- Wilayah Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur
- Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Menurut Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran setelah diserang oleh kerjaan Islam banten dan Cirebon jatuh pada tahun 1579, sehingga bagian timur Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon. Oleh karena itu seluruh wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap disebelah timur dibawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang dan sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Kerajaan Pajang diganti dengan Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopatipada tahun 1587-1755, maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram .
Pada tahun 1595 Kerajaan Mataram mengadakan ekspansi ke Kabupaten Galuh yang berada di wilayah Kerajaan Cirebon.
Menurut catatan harian Kompeni Belanda di Benteng Batavia, tanggal 21 Pebruari 1682 diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari Citarum, sebelah utara Karawang ke Bagelen. Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan Limbangan.
Zaman Penjajahan Belanda
Pembentukan Onder Afdeling Cilacap (dua bulan setelah Residen Launy bertugas) dengan besluit Gubernur Jenderal D.De Erens tanggal 17 Juli 1839 Nomor 1, memutuskan :
"Demi kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan selatan Banyumas dan peningkatan pembangunan pe,abuhan Cilacap, maka sambil menunggu usul organisasi distrik-distrik bagian selatan yang akan menjadi bagiannya, satu dari tiga Asisten Resident di Karesidenan ini akan berkedudukan di Cilacap".
Karena daerah Banyumas Selatan dianggap terlalu luas untuk dipertahankan oleh Bupati Purwokerto dan Bupati Banyumas maka dengan Besluit tanggal 27 Juni 1841 Nomor 10 ditetapkan :"Patenschap" Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan satu afdeling tersendiri yaitu : afdeling Cilacap dengan ibu kota Cilacap, yang menjadi tempat kedudukan kepala Bestuur Eropa Asisten Residen dan Kepala Bestuur Pribumi Rangga atau Onder Regent. Dengan demikian Pemerintah Pribumi dinamakan Onder Regentschap setaraf dengan Patih Kepala Daerah Dayeuhluhur.
Bagaimanapun pembentukan afdeling memenuhi keinginan Bupati Purwokerto dan Banyumas yang sudah lama ingin mengurangi daerah kekuasaan masing-masing dengan Patenschap Dayeuhluhur dan Distrik Adiraja.
Adapun batas Distrik Adiraja yang bersama pattenschap Dayeuhluhur membentuk Onder Regentschap Cilacap menurut rencana Residen Banyumas De Sturier tertanggal 31 Maret 1831 adalah sebagai berikut :
Dari muara Sungai Serayu ke hulu menuju titik tengah ketinggian Gunung Prenteng. Dari sana menuju puncak, turun ke arah tenggara pegunungan Kendeng, menuju puncak Gunung Gumelem (Igir Melayat). dari sana ke arah selatan mengikuti batas wilayah Karesidenan Banyumas menuju ke laut. Dari sana kearah barat sepanjang pantai menuju muara Sungai Serayu. dari batas-batas Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks. Kawedanan Kroya , karena waktu itu belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari sub bagian Distrik Adiraja dan sebagai Distrik Banyumas. Sehingga luas kawasan Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap sekarang.
Pada masa residen Banyumas ke-9 Van de Moore mengajukan usul Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 3 Oktober 1855 yang ditandatangani Gubernur Jenderal Duijmaer Van Tuist, kepada Menteri Kolonial Kerajaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada tanggal 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5 Januari 1856 Nomor 7/A disampaikan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Usul pembentukan Kabupaten Cilacap menurut Menteri Kolonial bermakna dua yaitu permohonan persetujuan pembentukan Kabupaten Cilacap dan organisasi bestir pribumi dan pengeluaran anggaran lebih dari F.5.220 per tahun yang keduanya memerlukan persetujuan Raja Belanda,setelah menerima surat rahasia Menteri Kolonial Pemerintah Hindia Belanda dengan besluit Gubernur Jenderal tanggal 21 Maret 1856 Nomor 21 antara lain menetapkan Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap).*
Daftar Nama Bupati Cilacap s/d Tahun 2006 :
1. Bupati I R. Tumenggung Tjakra werdana II (1858-1873)
2. Bupati II R. Tumenggung Tjakra Werdana III (1873-1875)
3. Bupati III R. Tumenggung Tjakra Werdana IV (1875-1881)
4. Bupati IV R.M Adipati Tjakrawerdaya (1882-1927)
5. Bupati V R.M Adipati Arya Tjakra Sewaya (1927-1950)
6. Bupati VI Raden Mas Soetedjo (1950-1952)
7. Bupati VII R. Witono (1952-1954)
8. Bupati VIII Raden Mas Kodri (1954-1958)
9. Bupati IX D.A Santoso (1958-1965)
10. Bupati X Hadi Soetomo (1965-1968)
11. Bupati XI HS. Kartabrata (1968-1974)
12. Bupati XII H. RYK. Moekmin (1974-1979)
13. Bupati XIII Poedjono Pranyoto (1979-1987)
14. Bupati XIV H. Mohamad Supardi (1987-1997)
15. Bupati XV H. Herry Tabri Karta, SH (1997-2002)
16। Bupati XVI H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002- sekarang)
www.cilacapkab.go.id
http://id.wikipedia.org
Diposting oleh Burhan Ali di 22.31.00 0 komentar
Makna Kemerdekaan Anak Manusia dari Nusakambangan
Kata ”Nusakambangan” bagi banyak orang menimbulkan kesan seram, menakutkan. Tempat pembuangan bagi penjahat kelas kakap, layaknya sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) seperti Pulau Alcatraz di Amerika Serikat.Tetapi bayangan itu akan sirna tatkala kita berkunjung kepulau yang terletak diselatan kabupaten Cilacap propinsi Jawa Tengah ini. Pulau Nusakambangan, Lingkungan yang hijau menyegarkan, pohon-pohon tumbuh dengan bebas, belum tersentuh oleh tangan-tangan jahil manusia, walau memang didalam pulau ini terdapat beberapa LP, diantaranya Lapas Batu (dibangun 1925), Lapas Besi (dibangun1929), Lapas Kembang Kuning (tahun1950), dan Lapas Permisan yang tertua (dibangun 1908). Sebenarnya di Nusakambangan ada sembilan Lapas, namun lima di antaranya, yaitu Nirbaya, Karang Tengah, Timus Buntu, Karang Anyar, dan Gleger telah ditutup beberapa waktu lalu.Bila kita berkendara dijalan raya yang membelah Pulau Nusakambangan. Kiri-kanan jalan pepohonan dan semak belukar tumbuh subur dan bebas, menambah keindahan pulau yang punya banyak ceritera duka. Pulau yang dijadikan tempat untuk mendidik dan memasyarakatkan manusia agar dapat menghargai kebebasan dan kemerdekaan, ironisnya sementara manusia kehilangan kemerdekaannya di pulau ini. Sebaliknya, alam flora dan fauna tumbuh bebas tanpa gangguan dan tekanan. Di pulau yang memanjang 36 km dan lebar antara 4-6 km ini, kita masih bisa menjumpai harimau loreng jawa, macan tutul, macan kumbang, jenis-jenis ular berbisa yang sesekali menyeberangi jalan raya yang dilalui kendaraan bermotor. Ada juga sejenis pohon yang sangat langka di dunia, yaitu pohon klarar, atau nama latinnya Diepterocarpus litoralis. Jenis pohon ini dulu hanya terdapat di Kongo, Afrika.Lapas Kelas Satu Batu Lapas pertama di pulau ini adalah Lapas Kelas I Batu yang letaknya 7 km dari Pelabuhan Sodong. Siapa yang tak kenald engan Tommy Soeharto, anak mantan presiden yang telah berkuasa 32 tahun, di Lapas inilah dulu ditempatkan. Hampir setiap hari ada tamu yang mengunjungi Tommy. Sejak masuknya Tommy di Lapas Batu Nusakambangan, keluarga Soeharto telah membeli sebuah rumah bercat hijau yang terletak di samping hotel Wijayakusuma di Cilacap.Pengusaha kondang Bob Hasan beberapa waktu yang lalu pernah juga mendekam di Lapas Batu. Selama di dalam Lapas, dia membina narapidana dalam seni mengosok batu. Pelaku Pembunuhan MutilasiDi Lapas Kembang Kuning, terdapat ayah dan anak pelaku pembunuhan mutilasi (dengan cara dipotong-potong) yang sempat menghebohkan Jawa Tengah. Keduanya mengikuti kebaktian singkat. Penghuni Lapas ini bervariasi tindak kriminalnya dari pembunuh bayaran hingga pelaku korupsi dan pengedar narkoba. Dan saat ini tengah dibangun sebuah gereja di Lapas ini.Lapas Permisan yang tertua di Nusakambangan sebagai tempat para narapidana kelas berat. Dulu, di zaman penjajahan Belanda narapidana yang dikirim ke Permisan, seakan hilang sudah pengharapan untuk ke alam bebas. Permisan berasal dari kata vermist yang berarti ”hilang” dalam bahasa Belanda. Masuk Permisan berarti hilang.Robot Gedek, pelaku pembunuhan anak–anak laki-laki di bawah umur seusai disodomi. Peristiwa Robot Gledek pernah menghebohkan Jakarta, khususnya Jakarta Timur, pada beberapa tahun yang lalu.Di sini juga mendekam putera salah seorang mantan Kapolda yang terlibat pembunuhan di Hotel Grand Menteng, Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Penghuni Lapas Permisan ada 4 terpidana mati, 4 terpidana seumur hidup, dan 168 orang hukumannya bervariasi.Pulau Nusakambangan dengan empat Lapas adalah tempat dimana manusia keliru jalan boleh menemukan kembali jalan yang benar asalkan mau bertobat dan mengubah diri menjadi manusia yang berarti bagi diri sendiri dan sesama.Hutan Nusakambangan masih perawan dengan pantai yang begitu indah. Sebagai catatan, Pantai Permisan tak kalah indahnya dengan Pantai Tanah Lot di Bali. Pantai Pasir Putih di bagian timr Pulau serta Ombak Laut Selatan menawarkan pemandangan yang begitu indah. Bukan mustahil kelak ketika Lapas-lapas menjadi kosong, Pulau Nusakambangan akan menjadi daerah tujuan wisata domestik dan manca negara. Karena selain keindahan alamnya, pulau ini mempunyai nilai tambah, yaitu ceritera mengenai sebuah tempat di mana orang belajar untuk menghargai makna kemerdekaan anak manusia.
Diposting oleh Burhan Ali di 11.02.00 1 komentar